Apa itu Long Covid? Yang berpotensi jadi pandemi pada suatu pandemi
dhihya7.blogspot.com - Usai sembuh dari Covid-19, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencontohkan sejumlah survivor masih akan menderita gejala virus corona. Faktanya, penelitian telah menunjukkan bahwa 1 bulan setelah infeksi, satu dari sepuluh kasus Covid-19 mungkin memiliki gejala virus corona yang berkepanjangan. Ini berarti jutaan orang mungkin menderita virus korona jangka panjang, tetapi juga bisa gejala virus korona yang berkelanjutan.
Sedikit yang bisa diketahui tentang mengapa beberapa orang mengalami gejala virus korona yang terus-menerus setelah mengalami fase akut Covid-19, termasuk kelelahan, kabut otak, dan penyakit jantung dan sistem saraf.
Baca juga : 6 Situs Nonton Video Selain Youtube yang Tak Kalah Berkualitas
Oleh sebab itu, Gail Carson, sebagai direktur pengembangan jaringan untuk Federasi Internasional Pernafasan Akut Parah dan Infeksi yang Muncul (ISARIC), yang berbasis di Inggris, memperingatkan bahwa : "Covid yang berkepanjangan bisa menjadi pandemi dalam pandemi."
Namun, dia mengatakan penderitaan pasien Long Covid belum bagitu menarik perhatian publik. Faktanya, bagi banyak orang yang belum pernah dirawat di rumah sakit saat terjangkit virus corona, kondisi Long Covid “mengubah hidup mereka”.
Menurut Channel News Asia, dia mengatakan pada Selasa (9/2): "Orang-orang kehilangan pekerjaan dan hubungan dengan orang lain. Kami sangat perlu memahami ini (Long Covid)." Carson mengatakan bahwa pada anak-anak, Runkovide "kurang teridentifikasi atau dikuantifikasi" dibandingkan dengan orang dewasa. Apalagi, ia mengungkapkan ada fakta yang “mengejutkan” bahwa dari sedikitnya 5.000 proyek Covid-19, hanya 45 yang mendapat dana untuk mempelajari Long Covid.
Baca juga : Inilah 5 cara gratis mendapatkan bitcoin dan memahami cara penggunaannya
Oleh karena itu, WHO juga mendorong lebih banyak penelitian, pengenalan dan rehabilitasi pasien dengan penyakit Ronkovide. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa dengan mengalihkan perhatiannya pada pandemi virus corona dalam kampanye vaksinasi, "Changkovic tidak boleh gagal."
Menurut dia, dampak Long Covid terhadap masyarakat dan perekonomian mulai terlihat jelas. Oleh karena itu, "orang mulai mendengarkan di luar dunia medis." Menurut Channel News Asia, dia mengatakan pada Selasa (9/2): "Meski tingkat penelitian terus membaik, itu saja belum cukup." Maria Van Kerkhove, kepala teknologi Covid-19 di WHO, mengatakan organisasinya terus mempelajari Long Covid. Dia berkata: "Kami tahu bahwa lebih banyak yang harus dilakukan." Hasil penelitian banyak peneliti China menunjukkan bahwa enam bulan setelah terinfeksi virus corona, para survivor Covid-19 masih mengalami gejala kelelahan atau kelemahan otot, sulit tidur, serta kecemasan atau depresi.
Mereka menerbitkan majalah "Lancet" dan mempelajari 2.469 pasien Covid-19 yang pulih dan kembali dari Rumah Sakit Jinyintan di Wuhan, China dari 7 Januari hingga 29 Mei 2020. Namun, ketika studi lebih lanjut dilakukan dari 16 Juni 2020 hingga 3 September 2020, hanya 1.733 penyintas Covid-19 yang berpartisipasi.
Yang lainnya tidak datang karena berbagai alasan. Akibatnya, 63% pasien masih merasakan kelelahan atau kelemahan otot, 26% sulit tidur, dan 23% mengalami kecemasan atau depresi. Ketiga gejala virus corona ini merupakan gejala paling umum yang dialami para survivor Covid-19.
Pada saat yang sama, pasien Covid-19 yang lebih parah selama rawat inap mengalami peningkatan difusivitas paru dan pencitraan dada yang abnormal. Para peneliti berkata: "Selain itu, pasien ini adalah populasi target utama untuk intervensi rehabilitasi jangka panjang."
See you;)
Oh ya jika ada kekurangan tolong komentar dan jika artikel ini bermanfaat please share artikel ini.
Belum ada Komentar untuk "Apa itu Long Covid? Yang berpotensi jadi pandemi pada suatu pandemi"
Posting Komentar